PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk

BSIP BERKARYA: KUNJUNGAN MAHASISWA IPB UNIVERSITY, PELAJARI PENGOLAHAN IPAL LABORATORIUM BPSI Tanah dan Pupuk




BSIP BERKARYA: KUNJUNGAN MAHASISWA IPB UNIVERSITY, PELAJARI PENGOLAHAN IPAL LABORATORIUM BPSI Tanah dan Pupuk

Bogor, (27/2/2024) BPSI Tanah dan Pupuk menerima kunjungan dari mahasiswa IPB University program studi Manajemen dan Asesmen Eko-toksikologi dengan Dosen Pendamping Dr. Zaenal Abidin. Pada kesempatan kali ini, Kepala BPSI Tanah dan Pupuk Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc. menerima kunjungan dan menyampaikan bahwa BPSI Tanah dan Pupuk merupakan Penyelenggara Uji Profisiensi yang mengkoordinir 94 laboratorium se-Indonesia. BPSI Tanah dan Pupuk memiliki 4 laboratorium yang juga mengikuti uji banding serta melayani pengujian dari berbagai kalangan. Ladiyani juga memberikan kuliah dan diskusi singkat mengenai tanah, pupuk, dan analisisnya kepada para mahasiswa.

Selanjutnya mahasiswa diajak untuk tour untuk melihat fasilitas Laboratorium Pengujian Kimia Tanah yang dipandu oleh Usman Randika, A.Md. Usman menjelaskan instrumen di Laboratorium Pengujian Kimia Tanah yang digunakan untuk melakukan pengujian seperti Spektrofotometer Serapan Atom, Spektrofotometer UV Vis, Spektrofotometer Auto Analyzer, Titrator Karl Fischer dan instrumen lainnya.

Kemudian mahasiswa melanjutkan tour ke bagian Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) guna mempelajari proses pengolahan air limbah hingga air limbah tersebut siap untuk dibuang ke lingkuangan sesuai dengan standar baku mutu peraturan pemerintah Kementerian Lingkungan hidup Nomor 05 Tahun 2014. Pada kesempatan kali ini disampaikan oleh Ahmad Fajar, S.Si bahwa IPAL di laboratorium kimia memiliki 6 bak yaitu:

1.       Bak 1 Sedimentasi yang berfungsi untuk memisahkan partikel dengan air limbah secara gravitasi.

2.       Bak 2 Filtrasi Basa merupakan sistem saringan bertingkat yang terdiri dari berbagai lapisan seperti (lapisan pasir silica/dolomite, lapisan krikil, lapisan batu kali, lapisan injuk dan lapisan batu kapur/NaOH Teknis).

3.       Bak 3 Proses koagulasi dan flokulasi adalah konversi dari polutan-polutan yang tersuspensi koloid yang sangat halus didalam air limbah, menjadi gumpalan-gumpalan yang dapat diendapkan, disaring, atau diapungkan.

4.       Bak 4 Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi mikroorganisme pathogen yang ada dalam limbah cair.

5.       Bak 5 Filtrasi karbon aktif merupakan system saringan bertingkat yang terdiri dari berbagai lapisan seperti: lapisan pasir silica/dolomite, lapisan krikil, lapisan batu kali, lapisan injuk dan lapisan karbon aktif. Penambahan karbon aktif ini berfungsi untuk menjernihkan, menyerap bau,dan menyerap kadar unsur makro dan mikro tersisa pada cairan limbah.

6.       Bak ke-6 berfungsi sebagai filtrasi terakhir dan sebagai penampung untuk indicator biologis terhadap kualitas air limbah hasil pengolahan.

Melalui kunjungan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menambah ilmu pengetahuan dalam aspek pengelolaan limbah di laboratorium, sehingga dapat menjadi bahan diskusi lebih lanjut untuk perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. (AF, KSD, LA, AFS, Mtm, M.Is)